loading...

Cara Membuat Visual Studio Code Lebih Ringan dan Cepat di Perangkat Yang Terbatas

Optimalkan Kinerja VSCode di Perangkat dengan Spesifikasi Rendah: Panduan Lengkap

Visual Studio Code (VSCode) adalah editor kode yang powerful, bahkan sering dianggap setara dengan IDE. Namun, bagi pengguna dengan perangkat terbatas (seperti RAM 4GB, prosesor Intel Core i3-3320, atau HDD lambat), VSCode bisa menjadi "monster" yang menghabiskan sumber daya dan menurunkan produktivitas. Tenang! Artikel ini akan membahas langkah-langkah konkret untuk mengoptimalkan VSCode agar tetap lancar di perangkat rendah. Simak panduannya berikut ini!


Keadaan Resource Sebelum Optimasi

Mengapa VSCode Lambat di Perangkat Rendah?

VSCode menggunakan Language Server Protocol (LSP) untuk fitur seperti autocomplete, error checking, atau IntelliSense. LSP ini mengandalkan file watchers yang memantau perubahan di seluruh struktur proyek. Saat proyek Anda besar (dengan ratusan folder dan file), file watchers akan bekerja ekstra keras, mengonsumsi RAM dan CPU berlebih. Ditambah dengan ekstensi yang aktif, kinerja VSCode pun melambat.


Langkah 1: Menonaktifkan File Watchers untuk Folder/File yang Tidak Penting

File watchers adalah penyebab utama penggunaan RAM/CPU tinggi. Solusinya: batasi folder/file yang dipantau.

Cara Implementasi:

  1. Buka Settings VSCode (Ctrl + , atau Cmd + , di macOS).

  2. Klik ikon Open Settings (JSON) di pojok kanan atas (ikon kertas dengan panah).


  3. Tambahkan konfigurasi berikut di file settings.json:


{
  "files.watcherExclude": {
    "**/.git/objects/**": true,
    "**/.git/subtree-cache/**": true,
    "**/node_modules/**": true,
    "**/dist/**": true,
    "**/build/**": true,
    "**/cache/**": true,
    "**/logs/**": true,
    "**/temp/**": true,
    "**/vendor/**": true,
    "**/bower_components/**": true,
    "**/coverage/**": true
  }
}
  • Penjelasan: Kode di atas mengecualikan folder seperti node_modules, dist, atau logs dari pemantauan. Sesuaikan dengan struktur proyek Anda.
  • Tips: Tambahkan folder lain yang jarang diakses, seperti assets, docs, atau folder library pihak ketiga.

Langkah 2: Nonaktifkan Ekstensi yang Boros Sumber Daya

Beberapa ekstensi menggunakan file watchers atau proses latar belakang yang berat. Berikut daftar ekstensi yang sering bermasalah:

Ekstensi Populer yang Perlu Diwaspadai:

  1. Linter/Formatter:
    • ESLint
    • TSLint
    • Prettier (jika dijalankan otomatis)
  2. Tools Development:
    • Apollo GraphQL
    • Live Server
    • Live Sass Compiler
    • Compiler Hero
  3. Manajemen Proyek:
    • Todo Tree
    • Bookmarks
    • GitLens
  4. Lainnya:
    • Color Highlight
    • Code Spell Checker
    • Template String Converter

Cara Mengelola Ekstensi:

  • Nonaktifkan Sementara: Klik kanan ekstensi di panel Extensions ? Disable.
  • Nonaktifkan per Workspace:
    • Buka workspace/proyek Anda.
    • Buka Extensions, pilih ekstensi yang ingin dinonaktifkan.
    • Klik Disable (Workspace).
  • Hapus Ekstensi: Jika tidak digunakan sama sekali, uninstall untuk menghemat memori.

Langkah 3: Matikan Fitur Bawaan yang Tidak Diperlukan

VSCode memiliki fitur bawaan yang mungkin tidak Anda butuhkan. Contoh:

  1. Buka panel Extensions.
  2. Ketik @builtin di kolom pencarian untuk melihat daftar fitur bawaan.
  3. Nonaktifkan yang tidak relevan dengan workflow Anda:
    • Grunt, Gulp, Jake Support (jika tidak menggunakan task runner tersebut).
    • PHP Language Features (jika tidak bekerja dengan PHP).
    • Debuggers untuk Bahasa Lain (misal: Python, Java).
    • Seti File Icon Theme (tema ikon bisa diganti dengan yang lebih ringan).

Langkah 4: Optimalkan Konfigurasi VSCode

Beberapa pengaturan di settings.json bisa mempercepat performa:

  1. Batasi Autocomplete:
    {
    "editor.quickSuggestions": false,
    "editor.suggestOnTriggerCharacters": false,
    "editor.parameterHints.enabled": false
    }
  2. Matikan Animasi:
    {
    "workbench.editor.enablePreview": false,
    "window.titleBarStyle": "custom",
    "explorer.decorations.badges": false,
    "explorer.decorations.colors": false
    }
  3. Kurangi Update UI:
    {
    "files.autoSave": "afterDelay",
    "workbench.list.smoothScrolling": false,
    "git.autorefresh": false
    }

Langkah 5: Gunakan Workspace dan Manajemen Proyek yang Efisien

  • Buka Hanya Folder yang Diperlukan: Hindari membuka seluruh direktori proyek jika hanya bekerja pada subfolder tertentu.
  • Gunakan Workspace: Simpan konfigurasi khusus (ekstensi yang dinonaktifkan, pengaturan) per proyek dengan File ? Save Workspace As.
  • Hindari Tab Terlalu Banyak: Tutup tab file yang tidak aktif untuk mengurangi beban memori.

Langkah 6: Upgrade Hardware (Opsional)

Jika memungkinkan, lakukan upgrade hardware:

  • Ganti HDD dengan SSD: Akses data 5–10x lebih cepat.
  • Tambah RAM: 8GB adalah standar minimal untuk development modern.
  • Gunakan Cooling Pad: Mencegah thermal throttling pada laptop.

Kesimpulan

Dengan optimasi di atas, VSCode bisa tetap responsif bahkan di perangkat rendah. Kuncinya adalah:

  1. Batasi file watchers.
  2. Minimalkan ekstensi yang aktif.
  3. Sesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan.

Jangan ragu untuk bereksperimen dengan pengaturan dan ekstensi. Jika mengalami masalah, reset konfigurasi dengan menghapus folder .vscode di direktori proyek atau user home directory. Selamat coding

Catatan: Sebelum mengubah pengaturan, backup settings.json Anda untuk menghindari kesalahan konfigurasi.

0 Comments

Leave a comment